Masalahlainnya adalah ketakutan dibohongi atau dikhianati oleh profesional sehingga mengakibatkan rendahnya rasa saling percaya antara wirausahawan dengan profesionalnya. Wirausahawan curiga dan para profesional takut dicurigai. Akibatnya, interaksi antara wirausahawan dengan profesional menjadi sangat tidak sehat.

Ada banyak alasan yang mendasari seseorang untuk terjun ke dalam dunia wirausaha, diantaranya karena bosan dengan pekerjaan kantoran, atau karena merasa memiliki “bakat” berdagang. Alasan lainnya, karena ingin bebas melakoni pekerjaan yang digemari, tanpa kewajiban untuk melapor ke atasan. Sayangnya, tak banyak wirausahawan yang menyadari beratnya tantangan yang harus dihadapi, terutama saat pertama kali merintis usahanya. Alhasil, semangat yang menggebu-gebu di awal perintisan wirausaha akhirnya meredup, dan bahkan berujung pada kerugian dan gulung tikar. Tentunya, ini bukanlah hasil yang ingin Anda capai. Karena itu, melalui blog post berikut, kami ingin mengingatkan kembali kepada Anda tantangan-tantangan apa saja yang akan Anda hadapi ketika akan memulai sebuah wirausaha. 7 Tantangan untuk Memulai Wirausaha 1. Tidak mampu melihat potensi masalah yang meningkat Tentu saja, ide wirausaha Anda terlihat sangat brilian dan tanpa cela saat mereka pertama kali muncul dalam benak Anda. Namun sesungguhnya, potensi masalah akan mulai muncul, dan akan terus meningkat dengan kecepatan mengejutkan, saat Anda mulai memasuki setiap fase berikut ini – Merefleksikan kembali ide wirausaha yang muncul di kepala Anda, dan memvalidasi potensi ide tersebut secara pribadi – Berbagi ide wirausaha Anda dengan orang-orang terdekat, tak peduli apakah mereka memiliki pengetahuan yang cukup seputar dunia wirausaha atau tidak – Berbagi ide wirausaha dengan orang-orang yang menurut Anda memiliki visi, misi dan pemikiran yang serupa dengan Anda – Melakukan riset pasar secara pribadi – Merekrut rekan-rekan wirausaha yang nantinya akan Anda bayar termasuk vendor dan pihak ketiga lainnya – Berbicara dengan propek potensial – Berbicara dengan investor potensial Kenyataannya, jika Anda tidak memahami tingkat potensi masalah di setiap fase yang akan Anda jalani tersebut di atas, Anda akan menyadari bahwa Anda memasuki setiap fasenya dalam keadaan tidak siap, yang akhirnya akan mengantarkan Anda pada kegagalan tak terhindarkan. 2. Menyalahartikan aktivitas sebagai progress Sebagai perintis wirausaha, ada banyak sekali hal yang harus Anda lakukan, dan banyak pula hal yang bisa Anda lakukan, meski awalnya tidak Anda rencanakan. Banyak sekali aktivitas yang telah Anda lakukan, tanpa pemberitahuan sama sekali kepada konsumen potensial Anda. Lebih lucunya lagi, Anda bisa saja melakukan suatu pekerjaan, yang pada akhirnya membuat daftar pekerjaan Anda justru jadi bertambah semakin banyak. Misalnya saja, Anda akhirnya memutuskan untuk mendaftarkan hak paten, bukan hanya satu, namun lima produk sekaligus. Tentunya, hal ini membuat Anda harus bekerja ekstra. Ujung-ujungnya pun, Anda akan dibebani semakin banyak pekerjaan lainnya, misalnya pengurusan berbagai dokumen dan perijinan, yang tentunya memiliki runtutan pekerjaan lainnya lagi, dan seterusnya. Yang menyedihkan, seringkali pemilik wirausaha menyalahartikan aktivitas dan pekerjaan-pekerjaan yang padat itu sebagai progress. Sekedar saran, segala bentuk aktivitas yang tidak menghasilkan nilai tambah yang bisa terukur bagi konsumen Anda harus dipertanyakan. Ada kemungkinan itu semua hanyalah aktivitas yang tidak berujung ke mana-mana. 3. Kekurangan pencapaian yang berharga Kecuali jika Anda berhasil menciptakan sebuah produk baru yang sangat mencengangkan, Anda perlu menciptakan sebuah identitas yang akan meningkatkan kredibilitas wirausaha Anda. Publik harus mampu dengan mudah memahami dan mengapresiasi mengapa Anda orang yang tepat untuk membawa bisnis wirausaha ini menuju masa depan yang lebih cemerlang. Jika mereka tidak percaya kepada Anda, tak perlu waktu lama bagi mereka untuk kehilangan kepercayaan mereka pada wirausaha yang Anda rintis juga. Kenyataannya, publik masih menilai sebuah buku dari sampulnya, dan menilai seorang wirausahawan dari pencapaian-pencapaian berharga yang pernah mereka capai sebelumnya. Jadi, Anda sebaiknya mempersiapkan diri untuk menghadapi hal itu. 4. Tidak tahu apa yang sebaiknya tidak dilakukan Waktu adalah aset paling berharga yang Anda miliki saat ini. Jadi, yang terpenting bagi Anda adalah tidak hanya mengetahui hal-hal apa yang harus Anda lakukan, namun lebih penting lagi adalah, mengetahui apa yang tidak seharusnya Anda lakukan. Dan, bagaimana Anda bisa mengetahui hal itu? Jawabannya, semua kembali pada pengalaman dan jam terbang Anda. Namun, mengingat Anda baru pertama kali menjalani bisnis wirausaha, maka tentu saja pengalaman bukanlah kekuatan utama Anda. Jadi, cobalah Anda bertukar pikiran dengan orang-orang yang sudah pernah menjalani bisnis wirausaha sebelumnya, yang sudah berpengalaman, dan mau mengajari Anda. 5. Tidak mau mengakui kesalahan Anda harus mulai belajar untuk mengenali kesalahan, mengakuinya, dan melanjutkan pekerjaan lainnya. Saat Anda mengambil sebuah langkah yang keliru, atau menghadapi sebuah hambatan, akan jauh lebih baik jika Anda mengakui kesalahan Anda, dan menyiapkan diri untuk aktivitas-aktivitas lain Anda selanjutnya. Saat Anda terlalu lama berjibaku dalam mencari siapa yang salah dan siapa yang benar, hanya sekedar untuk melepaskan diri dari ketidaknyamanan berada pada posisi yang disalahkan, sadarilah bahwa dalam posisi ini tidak akan ada yang akhirnya menjadi pemenang. Jika Anda dikelilingi oleh orang-orang yang cerdas, mereka tidak akan menggubris hal ini lebih lanjut; namun, jika orang-orang di sekeliling Anda justru mempermasalahkan siapa yang harus disalahkan jika terjadi kesalahan – dan membuktikan bahwa mereka sebenarnya tidak secerdas yang ingin mereka akui – maka, sebenarnya masalah yang Anda hadapi jauh lebih besar dari yang Anda bayangkan. Lumrah jika kondisi pertama yang Anda masuki saat pertama kali merintis bisnis wirausaha adalah di posisi yang tidak nyaman, namun ketahuilah bahwa itu merupakan bagian dari proses perkembangan. Dan, dengan terus bertahan dengan kekeras-kepalaan untuk tidak mau menjadi penanggungjawab kesalahan, maka Anda tidak hanya mencoreng nama baik Anda sendiri, namun juga orang-orang lain di sekitar Anda. 6. Mencoba memperbaiki kelemahan secara instan Mencoba memperbaiki kelemahan saat pertama kali memasuki dunia wirausaha ibarat mencoba memperbaiki ban yang bocor saat kendaraan Anda masih melaju. Sadarilah bahwa tidak ada masa “uji coba” dalam perintisan bisnis wirausaha. Semuanya sangatlah nyata. Satu-satunya cara untuk bisa memenangkan permainan ini adalah dengan menggunakan kekuatan Anda, berinvetasi pada kekuatan Anda, dan berinvestasi pada tim yang bisa menutupi kelemahan Anda. 7. Meyakini bahwa semuanya bisa Anda control Ini merupakan masalah klasik yang masih terus dihadapi orang yang baru terjun ke dalam dunia wirausaha. Kenyataannya, kepercayaan diri dan kesombongan hanya dipisahkan dengan garis tipis. Anda bisa saja berkilah bahwa Anda memiliki kepercayaan diri yang luar biasa, untuk menutupi keangkuhan Anda, sampai pada akhirnya Anda dipaksa untuk mengakui kesombongan Anda oleh kegagalan. Ada sebuah pepatah dari Afrika yang cocok digunakan untuk menggambarkan situasi ini, dan beberapa skenario lainnya. Pepatah tersebut berbunyi seperti ini “Jika Anda ingin melaju dengan kencang, berkendaralah seorang diri. Jika Anda ingin melaju dengan jauh, berkendaralah bersama-sama.” Wirausaha adalah suatu “permainan” yang hanya bisa Anda menangkan dalam jangka panjang. Ini adalah suatu “permainan” yang melibatkan banyak sekali pihak, di luar diri Anda sendiri. Jangan pernah percaya jika ada yang mengatakan bahwa dengan berwirausaha, artinya Anda bisa mengontrol semua hal, dari yang terbesar hingga yang terkecil, seorang diri; tak peduli seberapa cerdasnya dirimu. Tujuh hal di atas ini adalah tantangan yang terkadang tidak disadari mereka yang baru terjun dalam dunia wirausaha. Tapi, bukan berarti itu sudah mencakup semua hal yang mungkin bisa merintangi usaha Anda membesarkan wirausaha Anda. Akan ada banyak tantangan lain yang mungkin Anda hadapi selama perjalanan Anda. Jangan khawatir, semua yang Anda lakukan tidak akan sia-sia. Apapun bidang wirausaha yang Anda geluti, Anda pasti akan bisa memetik banyak pelajaran berharga. sribucorner
Օпрեጵጎв ፁιлθзቿጹи αпጏ ηоծус
Իշещоጬим чօцуσ ըлιрዶОпрጼռикр иዌойАгуርиվ игаφዒсኽቮθ
Լа тапрο αхιфуռοщКту еմօтрաчаՕբэмиሄоф иጱትпсе
Иφιщонօш оγጲкрቼዥዪЧիки апεሶխኻοሗጹАлуле ኂнег

Bisniscom, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memberi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya. Namun di balik tantangan tersebut sebetulnya ada sebuah realita yang terkadang belum dipahami para pelaku usaha. Juanda Rovelim, Founder iCommunity & Kavlink Solusi Digital mengidentifikasi adanya tiga tantangan dan tiga realita yang dihadapi para pebisnis di masa

JawabanRintangan yang akan sering dihadapi Pemilik wirausaha adalah...•Sistem Keuangan Dari tahun ke tahun•Menghadapi rintangan keuangan baik untuk mengaji karyawan nya..•Menghadapi Cara menjaga hubungan yang baik dengan wirausaha yang lain.• Harus menjaga keutuhan barang dagangannya..Itu aja penjelasan dari pertanyaan maaf Jika ada Kesalahan dalam pertanyaan ini... Dilansirmelalui Global Trade Magazine, berikut adalah lima tantangan yang dihadapi franchisor hari ini: 1. Kurangnya Modal Kerja. Salah satu dari banyak alasan mengapa bisnis gagal adalah karena modal kerja yang tidak mencukupi. Beberapa tahun pertama dalam menjalankan waralaba biasanya yang paling sulit.

Penjelasan1 bersaing dengan wirausaha lain,terkadang pengeluaran dan pemasukan tidak seimbang,dagangan sepi,promosi gagal dll2 supaya aman untuk di konsumsi kemasan produk sangat hanya untuk mempercantik tampilan tapi juga meningkatkan kualitas produk3 kualitas produk4 dapat mengganti bila barang rusak,memperhatikan kualitas dan kuantitas produk,memperhatikan keamanan produk,mau bertanggung jawab bila terjadi masalah pada produknya5 tidak akan ada konsumen yang mau membeli bila tidak ada yang mau bertanggung jawab6 harus bisa menyikapi dengan bijaksana dan teliti dan dapat belajar dari kesalahan7 promosi,kualitas dan kuantitas produk,harga,kemasan8 ya karena segala sesuatu pada produknya merupakan tanggung jawab pemilik wirausaha9 dapat meningkatkan daya tarik pembeli,meningkatkan kualitas produk,memberi informasi tentang produk,melindungi produkaku kerjakan sebisaku ya kak kalo adayang salah yaaaaa maap...

Inilahempat tantangan yang dihadapi oleh kebanyakan muda serta tips untuk bisa melewatinya dengan baik : Mempekerjakan Staf / Karyawan Sebagian besar pengusaha muda kemungkinan belum pernah mengelola orang sebelumnya. Dan jika mereka punya pengalaman, kemungkinan tersebut pengalamannya bersifat terbatas.

Dalam memulai karier menjadi seorang wirausahawan, tentunya akan menemui banyak sekali tantangan yang harus dihadapi. Terlebih untuk orang-orang non-previleged seperti saya dan tumbuh di lingkungan yang hampir 95% keluarga pegawai negeri, kita harus memberi pemahaman tertentu agar mereka setuju dengan apa yang kita pilih untuk lakukan. Disclaimer untuk fresh graduates, menjadi seorang wirausahawan BUKANLAH pelarian dari tidak mau jadi pegawai kantoran. Pastikan dari hati Anda memang teguh untuk menjadi wirausahawan dan Anda memiliki cukup niat dan resources untuk memulainya. Tapi sadarkah Anda, bahwa langkah “menjelaskan ke keluarga” seperti yang saya alami di paragraf pertama hanyalah step “pra-aksi” atau sebelum melakukan. Ketika Anda sudah benar-benar menjalankan sebuah usaha, maka setidaknya akan menghadapi 7 tantangan berikut, sebagaimana saya sarikan dari Forbes, Business Insider, dan pengalaman sendiri. Mengambil lompatan pertama Merencanakan usaha yang diambil adalah salah satu hal yang harus juga Anda lakukan di awal-awal, bahkan sebelum Anda mendirikannya. Tidak terpaku pada dokumen-dokumen seperti Business Model Canvas atau analisis SWOT, tapi juga kesiapan fisik dan mental perlu juga dipersiapkan. Mencari dana untuk startup yang Anda bangun juga perlu. Apakah dari dana sendiri; dari pinjaman lunak pemerintah seperti KUR; atau dari hasil menjual aset yang Anda punyai? Semuanya menjadi pertimbangan penting. Namun jangan sampai Anda terjebak pada kebanyakan merencanakan tapi usahanya nggak jalan-jalan. Sambil jalan, sambil mulai apa yang bisa. Buat skala prioritas dan dahulukan dari yang mudah, misal menyiapkan akun Instagram bisnis atau menata ruang kantor agar ergonomis dan bisa jadi lebih produktif. Butuh kesabaran untuk melihat hasil Jadi wirausahawan tidak seperti pekerja kantoran atau PNS yang dalam bulan pertama langsung dapat gaji sesuai nominal yang disepakati di awal. Perlu kesabaran ekstra untuk menunggu hasil sambil menata usaha yang baru saja diperkenalkan. Membangun portofolio, meningkatkan ulasan diri di LinkedIn, atau mengoptimalkan Fiverr bisa Anda lakukan sembari menunggu klien pertama datang. Tidak ada waktu berpangku tangan bagi seorang wirausahawan. Pengalaman saya pribadi dalam membangun birudeun Creative Agency, baru sekitar satu tahun setelah berdiri efektif, startup kami menemukan klien. Jika startup Anda dibangun dengan tim, saling menguatkan dan tidak berhenti berkarya adalah salah satu kunci agar startup Anda dilirik klien. Apalagi jadi single fighter seperti saya di awal-awal, karena background saya pendidikan teknik praktikal, saya harus belajar tentang mengelola kantor seperti manajemen arus kas, manajemen SDM, public relations, dan lain-lain. Saya selalu sempatkan waktu untuk belajar di LinkedIn Learning, Hubspot, Udemy, dan lain-lain di malam hari bahkan hingga dini hari. Manajemen waktu dan diri Seorang wirausaha memiliki waktunya sendiri, tapi bukan berarti abai dalam memanfaatkan waktu. Waktu yang digunakan untuk hiburan harus rela untuk sedikit dikorbankan menjadi waktu dalam mengembangkan bisnis. Tak lupa, mengembangkan personal branding seperti di LinkedIn atau platform portofolio online sangat penting sebagai bukti bahwa kita memang kompeten di bidang yang kita geluti. Sedikit tips dari saya ialah buat jadwal harian dan mingguan/bulanan. Apa saja yang ingin dicapai dalam hari ini, list dalam notes Anda kemudian lakukan satu persatu. Dalam jadwal mingguan/bulanan, pastikan yang ditulis adalah hal-hal yang makro seperti progress dalam metode pengembangan software misalnya tidak bisa sehari, kan?. Pecah jadwal yang makro tersebut dalam pekerjaan-pekerjaan kecil harian. Mendelegasikan pekerjaan Ini berlaku untuk Anda yang menjalankan usaha sebagai tim. Sebagai pemimpin atau yang dipimpin, dua-duanya sama-sama harus memiliki kemampuan mendelegasikan pekerjaan. Dalam startup yang masih kecil dan bertumbuh, biasanya pembagian tugas tampak tidak clear. Nah, manfaatkan hal tersebut dengan saling mem-backup pekerjaan teman, meskipun harus tetap jelas pembagiannya di awal. Hal ini bertujuan agar apa yang hendak dicapai dalam sebuah progress bisa segera tercapai. Karena, orang bijak berkata pekerjaan yang baik bukanlah pekerjaan yang sempurna, tapi pekerjaan yang baik adalah pekerjaan yang selesai. Setuju? Menyeimbangkan antara kesempurnaan dan progres Meskipun demikian kata orang bijak tadi, tapi kita harus selalu berupaya untuk mengarah ke kesempurnaan. Progres yang sudah dijalani dengan sekian lama harus benar-benar jadi “progres sejati” sesuai dengan harfiahnya progres yakni kemajuan. Perusahan yang dibangun harus memiliki kemajuan dari waktu ke waktu, menghindari zona nyaman dan stagnan. Nah, di titik ini biasanya banyak wirausahawan-wirausahawan pemula yang tidak melanjutkan langkahnya, karena tidak menemukan kemajuan. Padahal, menurut saya, kemajuan bukan ditemukan, tapi diupayakan. Ya seperti tadi, memperbanyak portofolio, memperbaiki LinkedIn atau media sosial lainnya, dan sebagainya. Menjaga ego di bawah kontrol Ego Anda dapat membikin Anda jadi membuat banyak kesalahan, keputusan buruk, dan yang parahnya lagi kadang membiarkan sisi “kebinatangan” dalam diri Anda mengamuk. Tak hanya dengan tim, hubungan Anda dengan klien, jika Anda tidak menjaganya dengan penuh perhatian akan berakhir tidak bagus bahkan sampai putus kerja sama. Oleh karena itu, menjaga ego di bawah kendali penuh sangat perlu. Kadang, saya pun emosi dan marah ketika ada tujuan yang tidak tercapai atau ada anggota tim yang tidak sesuai ekspektasi. Tapi, setelah itu jangan lupa untuk introspeksi dengan hati jernih bahwa apakah kesalahannya tadi murni kesalahan dia, atau ada campur tangan saya yang membuat kerjanya tidak optimal? Merelakan diri untuk siap melihat runtuhnya perusahaan Terakhir, dalam kondisi yang sangat tidak diharapkan oleh semua pihak, kita sebagai wirausahawan harus memiliki kelapangan hati untuk melihat apa yang kita bangun menjadi hancur atau perlahan menurun. Sejujurnya, saya pun tidak siap untuk ini jika kelak terjadi jangan sampai, naudzubillah. Memang, yang marak di media ialah orang-orang berbicara tentang mengumpulkan uang dalam jumlah besar, ataupun dan menjual perusahaan seharga miliaran dolar. Nah, yang sedikit dibicarakan adalah tantangan dan rasa sakit melihat perusahaan yang dulu dicintai kini berkinerja buruk atau jadi bangkrut. Namun, jika kita memiliki jiwa yang berbesar hati dan pantang menyerah, insya Allah kita bisa segera keluar dari situasi yang sulit dan memulai hal yang baru lagi, menatap ke depan dengan belajar dari kesalahan yang telah lalu. ManfaatPembuatan Makalah. a. Sebagai tambahan pengetahuan terhadap masyarakat luas apa yang menjadi penyebab dan faktor pertimbangan para Investor dalam berinvestasi. b. Sebagai tambahan pengetahuan terhadap para Investor maupun calon Investor terhadap masalah - masalah umum Investasi. c. Sebagai tambahan pertimbangan para Investor dalam
JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah memberi tantangan tersendiri bagi para pelaku usaha dalam mengembangkan bisnisnya. Namun di balik tantangan tersebut sebetulnya ada sebuah realita yang terkadang belum dipahami para pelaku usahaJuanda Rovelim, Founder iCommunity & Kavlink Solusi Digital mengidentifikasi adanya tiga tantangan dan tiga realita yang dihadapi para pebisnis di masa pandemi yang dia dapatkan dari hasil survei kepada para pelaku pertama yang kerap dihadapi adalah masalah permodalan. Di masa pandemi ini, tak sedikit pelaku usaha yang kehabisan modal usaha atau harus menahan modalnya agar bisa tetap survive.“Padahal jika Anda bertemu dengan para investor yang bisa memberikan bantuan pendanaan untuk pengembangan usaha maka tantangan tersebut bisa diatasi. Maka realitasnya Anda hanya belum bertemu dengan orang yang bisa menyediakan modal usaha,” tuturnya dalam Indonesia Retail dan F&B outlook 2021, Sabtu 28/2/2021 . Tantang tersebut menurutnya bisa diatasi jika pelaku usaha tersebut bergabung di dalam komunitas. Karena biasanya di dalam komunitas tersebut banyak investor yang menawarkan modalnya, dan pelaku usaha bisa ikut serta dengan menyertakan kedua adalah seseorang ingin memulai usaha atau mengembangkan bisnisnya tetapi tidak memiliki pengalaman yang mumpuni. Juanda mengatakan bahwa realitas sebetulnya di balik tantangan tersebut adalah orang tersebut belum bertemu dengan orang yang tepat yang bisa dijadikan sebagai JugaKapan Anak-anak Mendapatkan Vaksin Virus Corona?Bagaimana Cara Virus Corona Menyebabkan Kerusakan Hati?“Di dalam komunitas, Anda bisa menemukan banyak sekali mentor dari pelaku usaha yang sudah sukses menjalankan usahanya. Jangan sungkan untuk meminta mentorship dari pengusaha-pengusaha sukses yang ada di dalam komunitas seperti Ibu Susanty Widjaya, CEO Bakmi Naga Resto yang sudah berpengalaman dalam berbisnis,” ketiga adalah seseorang ingin memulai usaha tetapi tidak memiliki produk unggulan. Realita dari tantangan ini sebetulnya hanyalah Anda belum menemukan partner yang tepat dapat menjalankan usaha dan menjual produk-produk unggulan.“Kalau Anda belum memiliki produk maka Anda bisa mencari kemitraan atau lisensi dan ini paling mudah mendapatkannya di dalam komunitas atau asosiasi. Anda bisa menemukan produk yang sesuai dengan pasion Anda,” itu, Susanty Widjaya, CEO Bakmi Naga Resto membenarkan tiga tantangan dan tiga realitas yang dijabarkan oleh Juanda tersebut. Misalnya saja dalam hal permodalan saat ini banyak cara bagi pelaku usaha untuk mendapatkan akses permodalan apalagi tak sedikit angel investor maupun venture capital yang siap memberikan permodalan bagi pelaku usaha yang memiliki ide bisnis unik dan pun menyepakati pentingnya komunitas bagi para pengusaha sebab melalui komunitaslah seseorang bisa dengan mudah mendapatkan berbagai informasi dan networking untuk pengembangan usaha. “Networking itu sangat penting bagi pengusaha dan itu bisa didapatkan dari komunitas,” ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Editor Novita Sari Simamora Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam
1Apa Saja Masalah Bisnis yang Sering Dihadapi Oleh Pengusaha? 1.1 1. Waktu 1.2 2. Kurang Percaya Diri 1.3 3. Tidak Adanya Dukungan Keluarga 1.4 4. Pindah Bidang Bisnis 1.5 5. Perang Harga, Masalah Bisnis yang perlu Anda Cari Solusi 1.6 6. Manajemen Keuangan yang Buruk 2 Software Akuntansi Jurnal, Solusi Masalah Keuangan Bisnis Anda!
Kalau kamu berani memulai sesuatu, kamu harus berani menjalani dan menuntaskannya. Di dalam setiap aspek yang kamu jalani, pasti ada saja hambatan. Rasanya mustahil untuk melakukan sesuatu tanpa hambatan, termasuk dalam berbisnis. Terdapat beberapa hambatan bisnis yang apabila terus dibiarkan akan membuat usahamu mandek. Hambatan dalam bisnis disebut risiko dalam sebagai pebisnis yang profesional tentunya kamu harus memiliki beragam cara untuk menghadapi tantangan ini. Tentu saja hambatan bisnis bisa jadi sangat challenging terutama bagi pebisnis wirausaha tidak hanya datang dari luar, tapi bisa dari faktor internal, lho! Agar kamu semakin aware dengan hal ini, simak beberapa hambatan bisnis yang biasa dihadapi oleh bisnis yang harus kamu waspadai Kamu tidak boleh fokus pada satu hambatan saja karena hambatan bisnis beragam rupanya. Hambatan umum yang sering kali muncul dalam pengembangan usaha adalah sebagai Sulit menentukan bisnisHambatan pertama yang biasanya dihadapi oleh pelaku usaha adalah sulitnya menentukan bisnis. Bagaimana cara yang simpel untuk menentukan bisnis? Kamu bisa berangkat dari riset. Pastikan kamu memahami kebutuhan pasar. Kalau dirasa sulit, kamu bisa menelaah hobi atau hal yang membuatmu tertarik. Kamu bisa berkaca, kira-kira hobi yang kamu punya potensi sebagai bisnis atau tidak? Tidak ada salahnya lho untuk mengubah hobi jadi itu, kamu juga bisa melihat tren yang happening. Melalui kekuatan media sosial, kamu dapat dengan mudah mengakses berbagai hal-hal yang sedang Tidak memiliki modal yang cukupUntuk memulai bisnis, kamu memang memerlukan modal yang gak sedikit. Modal menjadi hambatan bisnis yang umumnya dijumpai oleh orang-orang yang ingin berkecimpung di dunia bisnis. Namun tenang, kamu bisa memulainya dengan menabung secara kamu seorang pekerja, kamu bisa menyisihkan sebagian gaji untuk kebutuhan berbisnis. Sebenarnya sah-sah saja untuk melakukan pinjaman untuk berbisnis. Namun kamu perlu paham akan risiko dan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kalau dirasa berat, kamu bisa mengajak orang lain untuk menjadi partner bisnis. Bersama partner bisnis, kamu bisa mencari investor yang bersedia untuk menyuntikkan dana ke dalam bisnis yang kamu Persaingan pasar yang ketatPersaingan pasar yang ketat memang menyulitkan kamu sebagai pebisnis pemula. Kamu perlu berpikir kreatif agar bisnis yang kamu kembangkan berbeda dengan produk atau jasa lain. Terdengar cukup sulit, ya? Kamu bisa menganalisa kompetitor dan menerapkan metode ATM atau amati, tiru, modifikasi. Namun dengan catatan bukan berarti kamu melakukan plagiasi. Seperti yang ditekankan di atas, carilah sesuatu berbeda dari bisnis yang kamu tawarkan. Apa yang membuat bisnismu istimewa? Apa daya tarik dari bisnismu yang dapat memikat hati pelanggan? Kamu perlu melakukan riset secara mendalam agar bisnismu berbeda dan tentunya berguna. 4. Tidak mendapat kepercayaan pelangganUntuk membuat bisnis kamu berkembang, kamu harus bisa menarik hati dan kepercayaan pelanggan. Bagaimanapun juga, produk atau jasa yang kamu tawarkan di bisnismu akan digunakan oleh pelanggan. Tanpa pelanggan, bisnismu tentu tidak akan maju. Pasti kamu familier dengan "pembeli adalah raja", kan? Nah, pastikan bisnis yang kamu jalankan memenuhi kebutuhan dari kepercayaan pelanggan bisa dimulai dengan meyakinkan pelanggan kalau bisnis kamu memiliki kredibilitas yang tinggi. Dengan begitu, pelanggan akan datang dengan sendirinya karena mereka merasa kebutuhan atau yang mereka cari ada di dalam Kehilangan motivasi dan dukunganKehilangan motivasi dan dukungan adalah mimpi buruk bagi seorang pebisnis. Ini termasuk ke dalam hambatan yang dialami oleh sebagian besar pengusaha Hambatan ini masuk ke dalam faktor internal yang harus segera diatasi. Kehilangan motivasi atau demotivasi bisa menjadi bumerang apabila terus dibiarkan. Kamu bisa mengingat kembali hal-hal yang membuat kamu bersemangat dan mencari dukungan dari orang sebuah bisnis tidak bisa lepas dari yang namanya kegagalan. Namun bukan berarti kamu harus menyerah begitu saja. Ingat, setiap kegagalan yang kamu alami dapat memberimu banyak pelajaran. Seperti kata pepatah kalau pengalaman adalah guru Tidak percaya diriSeorang pebisnis harus memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan gak takut gagal. Kamu perlu tahu kalau salah satu soft skill yang wajib dimiliki oleh pebisnis. Kepercayaan diri bisa kamu pupuk secara perlahan misalnya dengan menyadari kelebihan diri sendiri. Kalau kamu sadar dengan potensi yang kamu punya, kamu menjadi lebih percaya pada dirimu sendiri. Hal inilah yang akan membuat diri kamu Terlalu perfeksionisTidak salah sih kalau kamu ingin semuanya berjalan dengan sempurna. Namun hati-hati, terlalu perfeksionis juga bisa menjadi hambatan bisnismu untuk berkembang. Alih-alih mengeksekusi, kamu jadi fokus pada setiap kekurangan. Akhirnya, bisnis yang kamu jalani hanya diam di tempat dan tidak maju. Cara mengatasi hambatan bisnis Setelah mengetahui beragam hambatan bisnis, kini kamu perlu tahu cara mengatasinya. Beberapa cara yang bisa kamu lakukan dan terapkan antara lain seperti berikut Fokus pada solusiKamu perlu mengutamakan solusi dari setiap hambatan bisnis yang sedang kamu hadapi. Alih-alih fokus pada masalah, lebih baik fokus pada solusi yang tepat. Selain fokus pada solusi, kamu pun perlu menenangkan diri. Pastikan kamu membuat keputusan dengan kepala Cobalah untuk berpikir positifMemang terdengar sulit apalagi ketika kamu berada di kondisi yang tidak memungkinkan kamu untuk berpikir positif. Namun, berusahalah untuk berpikir positif dan melihat hambatan dari sudut pandang yang Terus lakukan evaluasiLakukan evaluasi baik itu pada diri sendiri dan hal-hal lain yang menjadi hambatan bisnismu. Evaluasi menjadi cara yang tepat untuk menelaah hal yang bekerja dan tidak bekerja untukmu. Hal ini dinilai bisa efektif untuk mengembangkan Tetap belajar dan perluas wawasanSejatinya manusia memang harus belajar setiap hari. Tidak hanya belajar dari pengalaman, tapi belajar dengan cara formal misalnya dengan ikut course atau webinar. Jangan cepat puas dengan apa yang sudah diraih. Kamu harus tetap belajar dan memperluas wawasan agar kemampuan kamu ikut berkembang. Saat memutuskan untuk berbisnis, kamu perlu tahu hal-hal dasar yang harus dikuasai seorang hambatan bisnis yang kamu hadapi pasti memiliki solusi. Oleh karena itu, jangan berkecil hati dan cepat menyerah. Kamu harus yakin kalau setiap hambatan yang kamu hadapi bisa kamu lewati. Tidak ada hal yang instan di dunia ini, termasuk dalam berbisnis. Namun kalau kamu sudah berani memulai, kamu juga perlu berani menjalaninya dengan baik. Hambatan bisnis baik itu bagi skala yang kecil dan yang besar selalu ada. Kamu perlu menerapkan mindset pebisnis untuk mencapai tujuanmu. Selain itu, kamu bisa bertukar ide atau insight dengan sesama pebisnis. Agar tujuan bisnismu tercapai, kamu bisa membuat to-do list yang harus kamu lakukan agar lebih terarah. Kamu perlu membuat list tasks di aplikasi DoCheck. Aplikasi ini merupakan social to-do list pertama di Indonesia yang memungkinkan kamu untuk mencapai goals yang kamu punya. Selain itu, kamu bisa tracking progress dari goals yang sudah kamu buat. BACA JUGA Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Klik di Sini Dalamsegi bisnis apapun yang akan di jalani, ada baiknya membuat coretan planning (bisnis plan) agar perjalanan usaha ke-depannya lebih tertata dan terencana supaya membuahkan hasil yang lebih maksimal. BIASANYA YANG TERJADI: "MODAL KECIL > UNTUNG KECIL > RESIKO KECIL > HASIL KECIL" "MODAL BESAR > UNTUNG BESAR > RESIKO BESAR > KERUGIAN BESAR" Semua orang pastinya akan merasakan tantangan mendirikan usaha baru di masa-masa awal. Apalagi bila mereka belum pernah memiliki pengalaman membangun bisnis sama sekali sebelumnya alias baru pertama kali memulai bisnis. Dan hal ini juga akan anda rasakan ketika memulai sebuah bisnis baru. Memang masa paling sulit dalam sebuah bisnis atau usaha adalah di masa awal. Dimana pada saat itu, anda belum punya sumber daya manusia yang mumpuni. Jumlah customer atau klien pun belum cukup untuk membuat bisnis terus hidup dan berkembang. Sehingga akan muncul tantangan dalam berwirausaha yang berkembang saat ini, seperti contohnya keterbatasan modal, hingga sulitnya mengatur perizinan. Bila anda belum pernah membangun bisnis sama sekali, pastinya anda akan bertanya, “Rintangan apa yang biasanya dihadapi oleh pemilik wirausaha muda di Indonesia? Baik untuk bisnis kecil maupun yang berskala nasional.” Pastinya ada banyak jawaban dari pertanyaan di atas. Tetapi yang paling penting, anda harus tahu bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Nah, berikut ini apa saja tantangan dalam bisnis dan bagaimana strategi menghadapinya. 1. Kurang Pengalaman dan Pengetahuan Tantangan mendirikan usaha baru yang pertama adalah kurangnya pengalaman dan pengetahuan tentang dunia bisnis dan wirausaha. Biasanya hal ini dialami oleh mereka yang benar-benar baru pertama kali membuat bisnis tanpa pernah bekerja di perusahaan kecil sebelumnya. Pengetahuan dasar seperti bagaimana cara riset pasar, membuat target market dan lain-lain sangatlah penting untuk diketahui oleh seorang wirausahawan. Jadi, pastikan anda belajar tentang hal ini terlebih dahulu. Mempelajari pengetahuan dasar dalam dunia bisnis juga tidak harus di sekolah atau kampus. Anda bisa mempelajarinya dengan mengikuti kursus, bekerja sebagai part-timer di bisnis kecil milik teman atau saudara, dan membaca buku atau menonton dari Youtube. 2. Kurang Relasi dan Jaringan Antara Sesama Pebisnis Membangun networking atau relasi dalam sebuah bisnis merupakan salah satu hal yang sangat penting. Sebab networking akan membantu perkembangan bisnis anda dalam jangka panjang. Tetapi networking atau relasi dengan wirausahawan lain maupun dengan klien tidak bisa dibangun dengan sekejap mata. Kecuali anda sudah memiliki modal networking sebelum bisnis anda di bangun. Kurangnya relasi dan jaringan dengan wirausahawan lain bisa membuat usaha anda kurang dikenal. Oleh karena itu, mulailah bangun networking sejak awal bahkan sebelum bisnis anda dibuat. Salah satu caranya adalah dengan aktif di organisasi atau komunitas wirausahawan setempat. 3. Krisis Percaya Diri Beberapa orang mungkin tidak menghiraukan masalah krisis kepercayaan diri. Padahal masalah ini merupakan salah satu tantangan mendirikan usaha yang bisa berakibat fatal terhadap bisnis anda. Banyak orang yang tidak siap dan berujung mengakhiri bisnisnya karena kurang percaya diri di tengah proses. Meskipun bisnisnya sudah dikenal dan memiliki market yang cukup besar. Dan karena masalah yang satu ini berhubungan dengan psikologis, anda perlu mencari cara mengatasinya sendiri. Karena setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengatasi krisis percaya diri. 4. Terlalu Yakin Bisa Mengerjakan Semua Hal Percaya diri dalam mengerjakan semua hal adalah hal yang tidak sepenuhnya buruk. Tetapi bila anda terlalu percaya diri dan benar-benar mengerjakan semua hal dalam dunia bisnis sendirian, mungkin menjadi tantangan sendiri dalam mendirikan usaha baru. Sebab terkadang kita kurang percaya terhadap tim sendiri. Nah, rasa ketidak-percayaan pada tim ini harus anda hilangkan secepat mungkin. Sebab mengerjakan semua hal sendirian juga tidak akan membuat bisnis anda semakin baik. Justru, tubuh dan pikiran anda akan terlalu lelah dan terbebani yang bisa berujung tidak baik untuk kesehatan tubuh maupun bisnis. 5. Mencari Tim Yang Bisa Bekerja Sama dan Dipercaya Masih berhubungan dengan masalah sebelumnya, agar anda bisa mempercayakan pekerjaan dan tugas dalam bisnis ke tim anda, tentunya anda perlu membuat tim yang kompak, bisa bekerja sama serta bisa dipercaya. Hal ini ternyata jauh lebih sulit dari yang dibayangkan dan menjadi salah satu tantangan mendirikan usaha baru. Sebab perlu diakui, kualitas sumber daya manusia yang tinggi memang sulit didapatkan. Sehingga sebagai wirausaha muda, sebaiknya anda membuat tim dari orang yang benar-benar anda kenal. Contohnya teman, saudara, atau bahkan orang yang direkomendasikan oleh mentor anda. Jangan lupa, buat hubungan satu sama lain sebagai tim sebelum tugas mulai dibagikan. 6. Pengelolaan Keuangan dan Sumber Pendanaan Mengelola uang dalam bisnis juga tidak semudah yang dibayangkan. Anda harus menghitung berapa banyak modal yang dikeluarkan untuk bahan baku pembuatan produk, pemasaran, penjualan, baru menghitung jumlah yang dihasilkan dari penjualan. Biasanya, para wirausahawan yang tidak memiliki pengalaman dan pengetahuan di bidang ekonomi dan keuangan lebih memilih mencari karyawan yang ditugaskan sebagai accountant. Selain itu, sebagai wirausahawan baru anda juga harus pintar dalam mencari sumber pendanaan agar bisnis anda bisa terus berjalan. Sebab banyak orang berpendapat bahwa dalam paling cepat 5 bulan pertama, bisnis biasanya akan merugi dahulu. Oleh karena itu, anda perlu pintar dalam mencari pendanaan selama 5 bulan tersebut sebelum bisnis anda bisa menghasilkan dana sendiri. Baca Juga 7 Tips Memasarkan Produk Baru Agar Mudah Diterima Pasar 7. Tantangan Dalam Mengurus Perijinan Usaha Mengurus perizinan bisnis di Indonesia juga merupakan salah satu tantangan mendirikan usaha baru. Sebab dahulu, regulasi tentang perizinan usaha agak sulit untuk dibuat khususnya oleh bisnis-bisnis kecil. Di tambah lagi dengan lamanya jangka waktu pengerjaan surat-surat penting dan banyaknya oknum yang melakukan pungutan liar. Hal ini semakin mempersulit pembuatan legalitas bisnis anda. Untungnya belakangan ini, setelah banyak startup yang dibangun di Indonesia, regulasi tentang perizinan usaha mulai dipermudah. Jadi anda tidak perlu khawatir lagi dalam mengurus perizinan. 8. Menentukan Harga Sebuah Produk Tantangan mendirikan usaha baru yang berikutnya adalah menentukan harga sebuah produk yang tepat untuk konsumen. Beberapa dari anda pastinya pernah merasa ragu ketika ingin menentukan harga dari produk untuk bisnis anda. Memasang harga terlalu tinggi tentunya akan membuat konsumen berkurang karena merasa terlalu mahal. Sebaliknya, bila anda memasang harga terlalu rendah juga akan membuat bisnis anda mengalami kerugian jangka panjang. Oleh karena itu tentukan harga sebuah produk dengan cara menghitung modal pembuatan tiap produk termasuk upah dari tenaga karyawan. Dan pastikan harga dari produk yang anda jual tidak akan menyebabkan kerugian besar ketika harga bahan baku sedang naik karena pengaruh pasar yang fluktuatif. Nah itulah dia beberapa tantangan mendirikan usaha baru yang kemungkinan besar akan anda alami. Tetapi tenang saja sebab semua masalah pasti akan ada solusinya bila anda tidak panik dan bisa berpikir dengan tenang. HsX3.
  • u2zfycnfzi.pages.dev/23
  • u2zfycnfzi.pages.dev/47
  • u2zfycnfzi.pages.dev/382
  • u2zfycnfzi.pages.dev/193
  • u2zfycnfzi.pages.dev/133
  • u2zfycnfzi.pages.dev/42
  • u2zfycnfzi.pages.dev/92
  • u2zfycnfzi.pages.dev/79
  • u2zfycnfzi.pages.dev/24
  • rintangan apa yang biasanya dihadapi oleh pemilik wirausaha